Jumat, 13 Maret 2015

Skenario Film Pendek "Sukarno"

963.*-85/“SUKARNO”
skenario : Philipus Nugroho Hari Wibowo


FADE IN :

01.EXT. PERLINTASAN KERETA API  BARAT ST.LEMPUYANGAN -  PAGI

Mobil motor lalu lalang dipelintasan kereta api, perlahan terdengar suara sirene tanda kereta api akan lewat, pintu perlintasan perlahan tertutup, mobil dan motor berhenti, beberapa motor ada yang tetap nyelonong melewati pintu perlintasan.terdengar suara rekaman operator tentang peringatan perlintasan kereta api.
Kereta api Eksekutif melintas dengan kecepatan sedang, tampak penjaga pelintasan berdiri keluar dari pos menyambut kereta api, setelah kereta api berlalu, ia masih berdiri, dari kejauhan tampak bordiran nama Penjaga perlintasan bernama Sukarno, kamera C.U nama Sukarno.
Muncul Credit Title Sukarno
Dilayar bermunculan nama Sukarno banyak sekali, sampai akhirnya nama sukarno sebagai credit Title tertutup nama Sukarno-Sukarno yang lain, kemudian layar menjadi hitam.

02.TRADE MARK

Nama-nama pemain muncul bersamaan dengan kembalinya warna hitam menjadi tulisan Sukarno kembali. Kemudian Blur

FADE OUT/ FADE IN

03.INT.STASIUN LEMPUYANGAN – PAGI

Terlihat Sebuah tangan seorang anak kecil, dekil sedang menulis sebuah nama (Sukarno) disalah satu tembok Stasiun, tulisannya tidak bagus, ia mengejanya perlahan.

KARNO
Es.. u .. su.. k... a..

Tulisannya terhenti, ia mencoba mengingat-ingat kelanjutannya, ia terdiam dalam kebisuan.
Sayup-sayup terdengar suara petugas Stasiun melalui pengeras suara, diawali dengan bunyi bel stasiun

PETUGAS STASIUN
Diberitahukan kepada semua penjemput, bahwa kereta api Ekspres malam Progo, saat ini masih berada di Purwokerto, karena ada kerusakan lokomotif, diperkirakan pukul 10.00 WIB baru akan tiba di Stasiun Lempuyangan. Terima kasih atas perhatiannya.

KARNO
Wah,kapan kereta ndak terlambat, terlambat kok hobi !

Seorang wanita tua buta yang sedari tadi duduk  disamping Karno menyahut cepat.

   MBOK PARTI
Hus, kalau ngomong jangan waton lhe, ndak usah sok tahu, nulis namamu sendiri aja ndak bisa !

Karno cemberut, keki lalu mengaruk kepalanya yang tak gatal sambil mengernyitkan dahinya

                    MBOK PARTI

     Sudah.. sekarang diteruskan lagi nulisnya, apalagi ?

KARNO
  (mengeja )
S, U, K, A..
terus apa mbok ?

     MBOK PARTI
(mengeja )
S, U, K, A,..
(agak keras)
R

KARNO
R itu yang bagaimana to mbok  ?

   MBOK PARTI
Angka satu ditambah angka dua

KARNO
     Ooo….iya lali,….R
     (mengeja )
     S, U, K, A, R   ee….eee….eN… terus..
     terus… O, Es.. U... Ka... a.  er... en... o...
     (menyebutkan dengan lancar nama yang ditulisnya )
     Sukarno

Karno tertawa kecil, lalu membuka-buka Koran yang ada disampingnya, sayup-sayup terdengar suara kereta datang. pada lembar Koran yang keempat sepintas ia melihat gambar iklan Hamburger

                        KARNO
   Hamburger itu enak ya mbok ?

                    MBOK PARTI
     Ya enak.., makannanya orang kaya. (Kereta berhenti) No, itu   
     kereta Prameks sudah datang, ayo kita naik (sayup-sayup 
     terdengar petugas mengumumkan kereta Prameks sudah datang,
     Karno tak menanggapi ajakan mbok Parti ia terlalu sibuk dengan
     Koran-koran bekasnya.)
     Banyak apa sedikit penumpangnya lhe ?

KARNO
  Lumayan. ( Karno masih asik membalik-balik Koran)
MBOK PARTI
  Ayo lhe, nanti keburu berangkat.

KARNO
 Sebentar to mbok ( Karno makin acuh, tak lama kereta berangkat
 lagi)

MBOK PARTI
 No…Kereta sudah berangkat lho…

KARNO
 Biarkan saja wes,….

MBOK PARTI
 (bingung) lho kok, biarkan saja, apa kamu ndak mau kerja.

KARNO
Ah masih pagi, males……….

MBOK PARTI
Lhe…orang seperti kita ini ndak boleh males, kalau kita ndak kerja, kita ndak bisa makan.

KARNO
Hari ini aku malas kerja mbok, capek, kesel.…

MBOK PARTI
Capek itu ya resiko lhe….kita to sama-sama capek..

KARNO
Mbok kalau mau itung-itungaan capek, aku yang paling capek, nuntun, terus masih teriak-teriak minta belas kasihan penumpang, lha simbok enak, cuma jalan tok…

MBOK PARTI
Tapi kalau ndak ada aku, kamu ndak mungkin dikasih uang lhe

KARNO
Ahh..Prek mbok, aku ngemis sendiri, ndak usah sama wong tua wuto kaya kamu juga bisa.

MBOK PARTI
Mbok jangan gitu lhe, kita ini sama-sama orang susah

KARNO
Salahe !, kok mau jadi orang buta !


MBOK PARTI
Simbok dulu tidak buta lhe, malah bisa baca dan nulis, tapi gara-gara geger jaman Londho, mata simbok jadi buta karena….

KARNO
(memotong dan membanting koran) Wes Mbok..! aku bosen denger ceritamu, ndak usah cerewet ini masih pagi, aku pergi dulu ! (Karno pergi tak jauh dari Mbok Parti, ia bersender ditembok dekat peron masuk, sambil sesekali mengawasi Mbok Parti.)

MBOK PARTI
Lho..lhe…lhe…Karno, mau kemana lhe..?

CUT TO


04. INT. STASIUN LEMPUYANGAN DEPAN PERON – PAGI

Karno duduk, sambil mengamati orang-orang yang lalu lalang di Stasiun Lempuyangan, sesekali ia membuka-buka korannya. sambil menggaruk-garuk rambutnya.

KARNO (VO)
Mak’e memberiku nama Sukarno, katanya supaya aku bisa jadi orang besar seperti Presiden dan Proklamator Bung Karno, supaya aku mempunyai sifat seperti Adipati Karno dalam pewayangan yang begitu setia pada Negara.
Mak’e, maafkan Karno, sekarang Karno cuma jadi pengemis dikereta api dengan Mbok Parti yang buta. Tapi Mak’e Karno berjanji akan menjadi orang yang setia.

Pandangan Karno lagi-lagi tertuju pada iklan hamburger, seakan gambar itu begitu menariknya untuk selalu memperhatikannya. Rasa penasarannya ia jawab dengan mencermati setiap bentuk lekukan hamburger, jarinya yang kanan terus mengikuti setiap lekukan hamburger, seolah-olah ia benar-benar meraba sebuah hamburger, sedang tangan yang kiri digunakan untuk menahan/menopang dagunya, tanpa sadar, jari tangan kirinya perlahan-lahan bergerak mendekati bibirnya, lalu seperti sudah tahu kehendak jari itu, bibir Karno perlahan membuka menyambut jari tangan kirinya yang perlahan mulai masuk Giginya yang mengatup membuka perlahan lalu mulai mengigit-gigit jari itu perlahan. Semuanya begitu mengalir dan dinamis. Tiba-tiba Karno meringis keningnya berkenyit kedua tangannya cepat memegang perutnya yang tiba-tiba keroncongan, rasa laparnya memanggil. Dengan cepat Karno merogoh saku celananya, dan menemukan dua keping uang ratusan, ia celingak-celinguk, dilihatnya Mbok Parti masih duduk ditempatnya semula, ia berdiri kemudian berjalan menghampiri Mbok Parti.

CUT TO


05. INT. STASIUN LEMPUYANGAN – PAGI

Mbok Parti duduk, ia baru menyisir, rambutnya yang putih panjang tergerai, Karno datang menghampiri.

KARNO
Mbok wetengku ngeleh, masih punya uang berapa mbok
Mbok Parti menghela nafasnya panjang, ia meraba stagen lalu mengambil sapu tangan dan membukanya perlahan.

MBOK PARTI
(meraba uang logam lalu menghitungnya )Eee… ini  seribu sembilan ra…

Belum selesai Mbok Parti berbicara, Karno cepat menyahut sapu tangan beserta uangnya, Mbok Parti kaget, beberapa uang logam terjatuh, Karno cepat memungutnya, lalu berlari

MBOK PARTI
(berteriak memanggil) Lhe…,Lhe…,Karno…aku juga belum makan. Hee..uangku tinggal itu tok lhe…Karno…(Mbok pati terus berteriak dan memaki, tapi Karno sudah tak kelihatan)
Wah..dasar bocah edan..!

CUT TO

06. EXT. STASIUN LEMPUYANGAN – PAGI

Karno berlari keluar dari stasiun  sambil cengengesan, kemudian menyeberang jalan dengan seenaknya, hampir saja ia tertabrak sebuah motor, untung sipengendara dengan cekatan mengerem sepeda motor, orang-orang disekitar berteriak histeris, Karno terus berjalan sambil cengengesan menuju sebuah warung tenda, tak lama ia sudah keluar sambil membawa sebungkus nasi, hari ini jalanan lumayan padat, kali ini Karno lebih hati-hati menyeberang.

CUT TO

07. INT. STASIUN LEMPUYANGAN DEPAN PERON – PAGI

Karno berdiri bersandar ditembok, lalu membuka bungkusan nasinya, lauknya tempe dan sayur labu, Dibagian dalam stasiun, didekat peron masuk inilah, tempat kesukaan Karno untuk makan atau sekedar duduk istirahat, tempat ini sangat startegis, pandangannya luas, ia bisa mengamati siapa saja yang masuk dan keluar, bahkan ia bisa melihat segala aktivitas yang ada didalam stasiun, kepalanya melongok kedalam dilihatnya Mbok Parti yang baru saja selesai menyisir rambutnya, sesuap nasi masuk kemulutnya, matanya tak lepas memandang Mbok Parti yang kini agak kesulitan memasang konde.
Baru tangannya akan menyuapkan nasi yang kedua kalinya, seorang anak laki-laki gemuk menutup pandangannya keearah Mbok Parti, Karno celingak-celinguk, tapi mbok parti tetap tak nampak, Tiba-tiba anak lak-laki gemuk itu berputar menghadap kearahnya. Karno kaget, ternyata ia sedang makan hamburger, Karno menelan air ludahnya, tanpa sadar mulutnya terbuka melongo, Tiba-tiba seseorang berlari melintas didepannya, ia terburu-buru, hingga tak sengaja menyenggol  tangan Karno, Nasinya jatuh berserakan.

SESEORANG
Aduh, maaf dik saya dah ngga kuat nahan (memegangi perutnya, lalu berlari kearah toilet)

Karno termangu sesaat memandang nasinya yang tumpah, badannya terasa lemas, lalu ia jongkok menatap kosong nasi yang sudah berhamburan dilantai, kedua tanganya digunakan untuk menyangga dagunya, sesekali ia menggigit bibirnya lalu menggelengkan kepalanya, matanya berkaca-kaca, tiba-tiba air matanya menetes. Karno meneyeka air matanya, kemudian sorot matanya mencari anak kecil gemuk yang dilihatnya tadi, Ternyata anak itu telah pergi, hanya Mbok Parti yang terlihat masih belum selesai juga memasang konde rambutnya, Karno membuang nafasnya, menutp wajahnya dengan kedua tangannya, kemudian mengusap rambutnya dengan kedua tanganya kebelakang, sampai diatas kepala,karno menjambak rambutnya kuat-kuat, matanya terpejam.

KARNO (VO)
Mak’e pernah bilang, hidup ini seperti main ketoprak, kamu bisa menjadi tokoh apa saja yang kamu sukai, tapi jangan terus-terusan menjadi tokoh yang jahat, sesekali jadilah tokoh yang baik, agar semuanya bisa menjadi seimbang, hidup ini butuh keseimbangan, jika sekarang kamu sedang murung dan bersedih, segeralah ciptakan keseimbangan dalam hidupmu, jadi berbahagialah, tersenyum dan buka matamu.

Karno tersenyum,  membuka matanya pelahan, lalu senyumnya semakin merekah. Terdengar suara kereta api memasuki stasiun, Karno bangun lalu berlari kearah Mbok Parti

CUT TO

08. INT. STASIUN LEMPUYANGAN – PAGI

Mbok Parti baru saja selesai memasang kondenya, Karno datang menghampiri, terdengar suara kereta berhenti, petugas memberikan informasi tentang kereta yang datang.

KARNO
Mbok…ayo Mbok….Prameksnya sudah datang…!

MBOK PARTI
Memangnya ada apa lhe…

KARNO
Wes, ayo to, nanti keburu berangkat..

Terdengar petugas memberikan informasi kereta akan berangkat lagi

      MBOK PARTI
Tapi lhe….nanti kalau….

KARNO
Sekarang Ndak ada tapi –tapian, katanya kita ndak boleh males, aku sudah sadar kok mbok
(langsung menggandeng dan menarik tangan Mbok Parti, menuntun naik kegerbong kereta api, Mbok Parti mengikuti Karno, Karno mengulurkan tangannya menuntun Mbok Parti menaiki gerbong Kereta api)

MBOK PARTI
Syukur lhe…Allhamdulilah, Gusti Allah itu Maha Adil.

CUT TO

09. INT. KERETA API PRAMEKS – PAGI

Kereta api Prameks bergerak perlahan kearah Tugu, Karno dan Mbok Parti berjalan dari bordes menuju kursi penumpang, suara Karno nyaring penuh semangat, tangan kanannya menengadah pada para penumpang, sementara tangan kirinya mengandeng erat tangan Mbok Parti.

KARNO
Kasihan Pak….kasihan bu…saya doakan semoga bapak dan ibu selamat sampai ditujuan.

Beberapa penumpang cuek, tapi banyak juga yang memberikan uang kertas ataupun logam pada Karno, setiap kali ada yang memberi, cepat-cepat Karno memasukkan kedalam saku celananya, sampai distasiun tugu, kereta berhenti, mereka turun.

CUT TO

10. INT. STASIUN TUGU– PAGI

Karno membimbing Mbok Parti turun dari Kereta, mereka duduk dikursi tunggu yang paling pojok.

MBOK PARTI
Lho lhe..kok kita turun diTugu, bukannya kita ikut lagi kelempuyangan, sudah dapat banyak po lhe…

KARNO
Wah Mbok..Mbok..boro-boro dapet duit, sepi..penumpange pelit-pelit

MBOK PARTI
Tadi kayanya banyak yang ngasih to lhe….

KARNO
Yang ngasih seratus perak aja ndak ada Mbok, apa lagi lima ratus atau seribu.
Tadi memang ada yang ngasih, tapi rokok kretek murah. Apa Mbok Parti mau ngrokok..

MBOK PARTI
Ya udah ndak papa lhe…Rejeki itu Gusti Allah yang ngatur, nanti kita ngemis lagi.

KARNO
Mbok, aku mau kebelakang dulu, setor, perutku mules mbok, tunggu disini sebentar yo…

MBOK PARTI
Yo…makanya jangan sering makan rejekinya orang.!

KARNO
(pura-pura merintih) Iya mbok, aduh tambah kebelet Mbok..

MBOK PARTI
Wes sana, nanti malah mbrojol disini.

KARNO
Iya Mbok,..(Karno berlari menuju WC, tapi ia sempat mengejek Mbok Parti dulu dengan memaju-majukan mulutnya.)

CUT TO

11. INT. WC STASIUN TUGU– PAGI

Sampai didepan Wc, Karno duduk di kursi, mengeluarkan uang dikantongnya, lalu menghitungnya. Ia tersenyum penuh Arti.

KARNO
Dua ribu tambah empat ribu tambah seribu delapan ratus, jadi totalnya tujuh ribu delapan ratus, wah lumayan.Cukup…Cukup

Karno tersenyum bahagia lalu bersiul-siul, ia mengambil selembar koran yang telah dilipatnya. Koran yang lain ia titipkanpada penjaga WC, Lalu pergi keluar stasiun.

KARNO
Pak de titp koran sebentar ya (Penjaga mengangguk)
Yu..hu…aku datang,…aku datang…

CUT TO

12. EXT. STASIUN TUGU– PAGI

Karno berjalan keluar dari stasiun, langkahnya ringan, ia berjalan kearah malioboro.
Ia terus bersiul-siul.

CUT TO

13. EXT. JALAN MALIOBORO– PAGI

Karno berjalan ditrotoar Malioboro sebelah luar, sesekali tersenyum, lipatan kertas Koran itu sesekali diciumi,kemudian dilinting dipakai untuk meneropong jalan-jalan sekitar malioboro. Sampai didepan Malioboro Mall Karno masuk.

CUT TO

14. INT. MC DONAL MALIOBORO MALL–SIANG

Karno berjalan menuju tempat pemesanan, sampai di depan pelayan ia menyerahkan kertas Koran bergambar hamburger dan uang enam ribu rupiah. Pelayan tersenyum, kemudian tak lama memberinya sebuah bungkusan. Lalu Karno Pergi.

CUT TO

15. INT. STASIUN TUGU– SIANG

Mbok Parti masiih duduk, Karno datang, tapi langkahnya ringan tak bersuara, ia tak mau Mbok Parti tahu kedatangannya, Ia berjalan memutari Mbok Parti sambil menggerak-gerakkan Hamburger seperti pesawat terbang, meliuk-liukkan kekanan dan kekiri, tiba-tiba Hamburger itu masuk kemulutnya, Karno menguyah terburu-buru, mulutnya penuh dengan hamburger, ia membuat gaya-gaya aneh untuk meledek Mbok Parti, tiga kali gigitan hamburger itu sudah masuk kemulut semuanya. Mbok Parti mencoba merasakan ada seseorang didekatnya, kepalanya tengak-tengok seperti sedang merasakan sesuatu.Tiba-tiba Karno tersedak, Mbok Parti memanggil namanya, tapi Karno diam saja,.ia berlari ke Wc

MBOK PARTI
No…Karno…apa itu kamu lhe….Karno…no…no..jangan gojek lhe….
CUT TO

16. INT. WC STASIUN TUGU– SIANG

Karno berlari masuk ke Wc, penjaga Wc Kaget, ia cepat-cepat minum air keran, tak lama tersedaknya hilang. Mendengar kereta datang Karno berlari ke tempat Mbok Parti lagi

CUT TO

17. INT. STASIUN TUGU– SIANG

KARNO
Wah ..lega Mbok…

MBOK PARTI
Sukur.. lhe sekarang ada kereta bisnis yang kesurabaya., ayo naik, ….
mungkin ini rejeki kita.

KARNO
Iya Mbok, habis kebelakang badanku seger banget sudah ndak lemes lagi. Ayo Mbok, nanti kita keduluan yang lain.

Mereka berjalan menuju kereta api. Baru sampai di bordes, Karno ingat korannya tertinggal

KARNO
Aduh Mbok ada yang ketinggalan tunggu sebentar yo…

MBOK PARTI
Ono op to lhe…?

KARNO
Ga papa, pokoknya tunggu, jangan turun ya Mbok, aku cuma sebentar kok. Pegangan pintu, jangan kemana-mana ya Mbok…

MBOK PARTI
Iya ..iya, cepet ya lhe…

Karno lari ke WC, ia lega korannya masih disana, dibukanya satu persatu, ia mencari gambar hamburger, lalu ditatap lagi Koran itu sampai puas, tiba-tiba perutnya melilit, mules. Ia segera masuk ke Wc sambil membawa gambar Hamburger. Sayup-sayup terdengar Informasi kereta bisnis akan berangkat, karena asik dengan gambar hamburger, ia lupa semuanya, Karno malah menirukan suara petugas kereta api.

PETUGAS KERETA API
(diawali dengan suara musik khas kereta api) Jayabaya selatan, selesai turun penumpang persiapan berangkat kembali.(diakhiri suara khas musik kereta api)

KARNO
(plesetan musik khas kereta api dengan mulut) Jayabaya selatan, selesai turun penumpang, persiapan beli hamburger kembali (suara plesetan lagi)

terdengar kepala stasiun membunyikan peluit, tanda kereta aman berangkat.

PETUGAS KERETA API
Jayabaya selatan, aman diberangkatkan, Priiiiit..! (kereta berjalan perlahan)

KARNO
Jayabaya selatan Hamburger aman diberangkatkan, Prriiit
Diberangkatkan….diberang…(kaget) hah..Mbok Parti…Mbok Parti….

(Karno kaget, ia teringat Mbok Parti, cepet-cepet ia menyelesaikan buang air besarnya, lalu berlari keluar,tapi kereta sudah jauh, hanya telihat buntutnya .
Karno terus memangil-manggil Mbok Parti, ia tak perduli banyak orang memperhatikannya
Karno terus memangil Mbok Parti sambil menangis, ia celingak-celinguk mencari disetiap tempat di stasiun, semua orang ditanyai,tak ada yang tahu. Kemudian ia pergi ketempat terakhir mereka bersama-sama, disitu karno duduk menangis.

KARNO
Mbok…Mbok..jangan pergi,…jangan tinggalkan Karno Mbok….Maafkan Karno….Karno yang salah Mbok….Mbok Parti, kalau Mbok Parti pergi Karno sama siapa…

CUT TO

18. EXT. REL STASIUN TUGU- LEMPUYANGAN– SIANG

Karno putus asa, ia berjalan diatas rel, mukanya pucat, pandanganya kosong kedepan, matanya masih berkaca-kaca, bibirnya sering berucap. Memanggil nama Mbok Parti

FLASH BACK

19. SHOT-SHOT PENDEK

Shot-shot pendek ini menggambarkan saat-saat Karno bersama-sama dengan Mbok Parti

EXT. GERBONG-GERBONG KERETA API RUSAK – SIANG
Karno jongkok diantara gerbong menangis, Mbok Parti menghampiri, membelai rambut Karno, lalu menggandengnya pergi.

INT. GERBONG-GERBONG KERETA API – SIANG
Karno dan Mbok Parti mengemis digerbong kereta api

FLASH BACK BERAKHIR KEMBALI KE SCENE 18

Karno berjalan, ditengah rel, ia bertemu dengan, Bendung (pengamen waria)

BENDUNG
Lhe wes mangan durung, Mbok Parti mana ?

Karno diam, mulutnya berat untuk membuka.ia terus berjalan tanpa menoleh-noleh lagi

FLASH BACK

20. SHOT-SHOT PENDEK
Shot-shot pendek ini menggambarkan saat-saat Karno bersama-sama dengan Mbok Parti

EXT. GERBONG-GERBONG KERETA API RUSAK – SIANG
Mbok Parti dan Karno menghitung hasil mengemis, mereka tersenyum bahagia

INT. GERBONG  KERETA API RUSAK – SIANG
Karno tidur didalam gerbong, selimutnya yang terbuat dari kain spanduk tersingkap,
Mbok Parti membetulkan, Karno terjaga tersenyum memandang Mbok Parti.

FLASH BACK BERAKHIR KEMBALI KE SCENE 18

Karno sampai di palang pintu perlintasan kereta api, ia bertemu dengan petugas perlintasan (pak Sukarno), ia mempercepat lagi jalannya.

CUT TO

21. EXT/ INT. STASIUN LEMPUYANGAN– SORE

Karno mencari disetiap sudut Stasiun Lempuyangan, tapi Mbok Parti tak ada, Karno naik kereta prameks menuju Tugu Kembali.

CUT TO

22. INT. GERBONG KERETA PRAMEKS - SORE

Kereta sepi hanya ada beberapa penumpang, Karno duduk sendirian, tatapannya kosong, kereta berhenti, Karno turun.

CUT TO

23. INT. STASIUN TUGU - SORE

Karno Duduk melamun, dihadapannya ada Koran-koran, ia memendam sesuatu yang dalam, Karno menggaruk-garuk rambutnya dengan tak beraturan, kemudian menyobek-nyobek Koran. Mukanya kusut sekali.

KARNO
(menunjuk Koran) Ini semua gara-gara kamu…(pada gambar hamburger) kamu yang paling bertanggung jawa terhadap ini semua…Mbok..Mbok Parti…
(dengan gemas disobek semua Koran yang ada didepannya, diremas-remas, lalu dibanting- banting.Karno kecapaian, ia duduk sambil memegangi kepalanya. Ditutupi mukanya dengan kedua tangannya, matanya terpejam.

KARNO (VO)
Mak’e maafkan Karno, Karno tak berguna, telah membuat Mbok Parti celaka. Kata Mak’e setiap kali kita membuka mata, kita akan melihat semua keindahan, apa itu keindahan, kebahagiaan, semuanya kini semu.

Karno perlahan-lahan membuka mata, matanya merah dan basah, diantara jari-jarinya ia masih bisa melihat, melihat sosok wanita renta. Ia tak percaya yang dilihatnya, dipejamkan lagi matanya, kadua tanganya diturunkan dari wajahnya, kemudian Karno membuka lagi matanya. Ternyata benar, ia memang melihat Mbok Parti yang sedang duduk dikursi tunggu. Karno berlari dan memangilnya

KARNO
Mbok…Mbok…Mbok Parti… Mbok Parti…

Karno memeluk erat Mbok Parti, sambil menangis haru.

KARNO

Mbok maafkan Karno…Maafkan Karno Mbok….jangan pergi lagi Mbok
Maafkan Karno…(Mbok Parti bingung, kemudian balas memeluknya erat)

MBOK PARTI
Mbok ndak keman-mana kok…Sudah-sudah lhe…malu sama orang..

KARNO
Karno yang salah Mbok, ninggal Mbok Parti sendiri dikereta api..Simbok tadi kemana, karno cari dimana-mana ndak ketemu.

MBOK PARTI
Ooo..tadi Simbok ketemu pegawai kereta langganan pijit simbok, terus minta pijit, itu rumahnya didepan stasiun.

KARNO
Jangan pergi lagi Mbok

MBOK PARTI
Iya..iya..Mbok ndak akan pergi lagi,  kamu belum makan to (Karno menggeleng) Ayo sekarang makan dulu, tadi simbok dapat rejeki, mijit. Kamu pengen makan hamburger to, ayo kita beli

Simbok mengeluarkan uang dua puluh ribuan, dada karno semakin sesak, tangisnya makin jadi, pelukannya makin erat.

KARNO
Maafkan Karno Mbok,…..

FADE OUT

Nglembur, yogyakarta 12 Oktober 05



skenario film pendek Janji Sahabat


SKENARIO FILM PENDEK
“JANJI SAHABAT”
Oleh :
Philipus Nugroho Hari Wibowo



   FADE IN
01.EXT.TROTOAR SERANGAN UMUM 1 MARET – MALAM
Cast :

Langit hari ini cerah, dengan bintang- bintang yang bertaburan.
Sebuah musik dinamis yang berasal dari gesekan biola terdengar mengalun syahdu.

Benteng Vendenburg dimalam hari yang eksotik, angkringan, ronde, seniman (mungkin), dll kemudian lampu merkuri yang menghiasi sepanjang jalan ( trotoar)
Senyuman para pedagang dan orang- orang malam masih nampak, semua menyatu dan tak terpisahkan.

Pandangan lalu berarah pada Kantor pos dikeremangan malam, indah.
Lalu lalang kendaraan sudah tidak begitu padat. Sesekali cahaya lampu kendaraan bersinar membias(Kabur).

DISSOLVE TO


02.EXT. TROTOAR SERANGAN UMUM 1 MARET – MALAM
Cast :

Musik masih tetap mengalun.
Dari gambar yang kabur, perlahan- lahan kini menjadi makin jelas. Tampak bara- bara arang yang merah menyala dengan sebuah Teko besar yang terbuat dari seng/alumunium diatasnya.
Sebuah tangan mengangkat teko yang berisi air panas itu, kemudian menuangkan pada sebuah gelas yang sudah terisi teh. Asap terlihat mengepul diudara.
Dengan cekatan, tangan tersebut memasukkan beberapa sendok gula pasir kemudian mengaduknya.
Pandangan terus bergerak mengikuti gelas, suara sayatan biola makin keras terdengar. Gelas berhenti disamping sebuah kaki.

Kini Pandangan perlahan- lahan tertuju pada sebuah biola yang sedang mengalun, dan terlihat jelas, seorang laki- laki yang sedang memainkannya

Tubuhnya ikut meliak- liuk seirama dengan gesekan biolanya.
Matanya terpejam, nampaknya ia terhanyut dalam musiknya sendiri.

Tiba- tiba suara gesekannya sedikit fals..
Gesekannya berhenti.  Perlahan- lahan matanya terbuka. Terlihat matanya yang jernih.
Ia melirik jam tangannya, waktu menunjukkan pukul 23 : 45
Ia kemudian memperbaiki posisinya, kemudian mengulang kembali nada yang fals tadi, dan melanjutkan gesekan biolanya.

Disalah satu sudut terlihat gambar TURUS berjumlah tujuh
Music kembali mengalun.

Pandangan perlahan- lahan tertuju kesebuah kotak kado berhiasakan pita sehingga siapapun yang melihatnya akan tertarik untuk membukanya.
Kemudian bergerak kekanan pada sebuah rokok dengan abu yang masih membekas/menempel ( membentuk rokok)

Angin sepoi berhebus, bara apinya sedikit menyala. Tak lama kemudian sebuah tangan (Sanda) mengambil rokok itu dan menghisapnya dalam- dalam.
Kini disampingnya sudah terlihat Kirana sedang menggesek biola.

Sanda memperhatikan dengan seksama. Tak lama lagu berakhir Kirana menghentikan gesekannya, ia tersenyum pada Sanda. Begitu manis rasanya.

VO SANDA :
Kadang senyum memiliki banyak makna.
Dengan senyum kita bisa membuat janji.
Tanpa kata..

Sanda balas tersenyum.

DISSOLVE TO

03.EXT. REL KERETA API MENUJU TUGU/ JEMBATAN KEWEK – SORE
Cast :

Dari kejauhan, Sanda dan Kirana Terlihat berjalan diatas rel.. terlihat kaki Kirana dan Sanda menginjak pada besi rel.. sesekali mereka tak bisa mengimbangi dirinya danhampir jatuh. Keduanya kemudian berpegangan tangan, terus berjalan melewati rel kereta api.
Setelah makin dekat kini terlihat Kirana memanggul wadah/casing tempat biola, sedang Sanda membawa sebuah kotak transaparan berisi kupu- kupu.

Mereka kini berjalan melewati jembatan Kewek, Tangan mereka makin erat.
Ditengah jembatan mereka berhenti, kemudian duduk. Dari pandangan mereka, dibawah terlihat padatnya lalu lintas sore ini juga taman- taman dan air mancur.

Kirana mengeluarkan Biolanya. Sanda melepas kupu- kupu diiringi gesekan biolanya.

Kupu- Kupu terbang bebas. Kirana Nampak bahagia.
Gesekan biolanya mengiringi kebebasan kupu- kupu

VO SANDA :
Katamu kau ingin seperti kupu- kupu,..
Indah, Terbang bebas dan setia..
Kupu- kupu kan datang membawa janji..
Tanpa kata..
Ajari aku untuk setia..

Sanda menatap lepas kupu- kupu yang berterbangan.

CUT TO


04.EXT. TROTOAR SERANGAN UMUM 1 MARET – SIANG
Cast :

Terlihat Sanda dengan kaku menggesek biola, suaranya tak karuan. Kirana tersenyum geli.
Beberapa orang yang lalu lalang memperhatikan tak simpati.
Sanda tak putus asa, ia coba gesek nada solmisasi, tapi tak enak juga didengar.
Kinanti menghentikan gesekan tangan Sanda. Menatap Sanda lekat, dari pandangannya Kinanti seperti ingin menerangkan sesuatu, kemudian tangannya menepuk dadanya beberapa kali dengan halus, memberikan isyarat.

Sanda tampak berfikir, ia mengulangi tepukan pada dadanya.
Ia tersenyum seolah paham maksud Kinanti.
Ia tarik nafas dalam – dalam kemudian mencoba solmisasi kembali. Perlahan- lahan ia pejamkan mata. Gesekan solmisasi kini merdu terdengar.

VO SANDA :
Kadang hati bisa berbicara..
Tanpa kata..
Hati juga bisa berjanji..
Aku pasti bisa..

Kinanti Tersenyum, matanya tak lepas memperhatikan Sanda..

DISSOLVE TO


05.EXT. TROTOAR SERANGAN UMUM 1 MARET – SIANG
Cast :

Terlihat jari- jari kecil Kinanti menyeka (membersihkan) setiap bagian biolanya dengan kain.
Ia nampak begitu hati- hati, seperti ada ungkapan perasaan pada biolanya.

Sanda duduk disebelahnya, dengan asap yang mengepul dari rokoknya.

Tangan Kinanti tak henti menyeka Biola yang kini terlihat bersih dan mengkilap.

DISSOLVE TO


06.EXT. TROTOAR SERANGAN UMUM 1 MARET – SIANG
Cast :

Biola yang telah bersih itu kemudian diletakkan oleh Sanda ke tempat penyimpanan dengan hati- hati.
Kain pembersih ia lipat, kemudian ikut disimpan.

Dari pandangan Kini terlihat tinggal Sanda sendiri dengan bungkusan kado
( letak kontiunity dengan scene sebelum dan sesudahnya)
Ia letakkan biola bersebelahan tak jauh dari kado.


VO SANDA :
Biola merdu dengan janji..

Lamat- lamat terdengar lagi musik syahdu gesekan biola

DISSOLVE TO


07.EXT. TROTOAR SERANGAN UMUM 1 MARET – MALAM
Cast :

Gesekan biola terus terdengar.
Malam semakin larut.
Sanda tak henti menggesekkan biolanya.
Jam tangan Sanda menunjukkan pukul 23 : 50

VO SANDA :
Biola merdu dengan janji..
Jam tangan sebagai pengikat waktu..
Aku pasti setia menunggumu..
Untuk janji kita..

Sesuai waktu yang kita sepakati bersama..

DISSOLVE TO


08.EXT. TROTOAR SERANGAN UMUM 1 MARET – SIANG
Cast :

Sanda tampak serius membaca surat
Biola Kinanti ada dalam pelukannya.

VO KINANTI :
Kutitipkan ini untukmu..
Biola dengan janji..
seminggu untukmu
Untuk Mainkan lagu kita..
Saat aku datang..
Cipta aku dalam hatimu,
maka aku akan hadir dihadapanmu.
Kotak penuh janji


Kan kita buka saatnya tiba..
Tunggu aku..
Dengan janji.

Sanda meraih kotak berhiaskan pita tersebut. Pandangannya menusuk, seakan ingin menyeruak kedalam kotak.
Ia mengangguk mantap. Seakan mengerti.

VO SANDA :
Aku pun berjanji..
Akan kulantunkan lagu kita..

Mata Sanda berbinar penuh harap.

DISSOLVE TO


09.RANGKAIAN STOK SHOT
Cast :

Pada scene ini digambarkan usaha keras Sanda untuk berlatih memainkan biola (lagu)

- Sanda menggesek biolanya, nadanya fals.
- sanda mencoba lagi, nadanya tetap fals
- terlihat jari- jari sanda yang luka terkena dawai
  Biola, jarinya berdarah..
- Sanda membuat satu turus pada salah satu sudut.
- malam hari sanda terus berlatih

Rangkaian stok shot diperkaya dengan pose- pose Sanda yang berganti- ganti pada tempat tersebut( setting yang sama).
Siang malam Sanda terus berlatih.
Tapi belum juga ada kemajuan.
Sanda merenung, ia menulis turus yang ketiga.

DISSOLVE TO


10.EXT. ANGKRINGAN - TROTOAR SERANGAN UMUM 1 MARET – MALAM
Cast :

Terlihat Sanda dan Kinanti menikmati teh bersama.
Diperlihatkan adegan romantis antara keduanya.
Mereka menikmati malam indah dengan siluet- siluet lampu merkuri

Sanda dan Kinanti saling menatap lekat, tersenyum, kemudian keduanya tertawa terbahak- bahak bersama.
Terlihat renyah tawa mereka.

DISSOLVE TO


11.EXT. TROTOAR SERANGAN UMUM 1 MARET – MALAM
Cast :

Malam belum larut betul, Kinanti terlihat datang tergesa. Ia duduk ditempat biasa ia bertemu dengan Sanda.
Ia duduk gelisah menunggu.
Kemudian menulis sepucuk surat.
Sanda tak jua datang.
Kesabarannya nampaknya habis, ia menitipkan biola, sepucuk surat dan sebuah kado pada penjual angkringan.
Kemudian bergegas pergi.

DISSOLVE TO


12.EXT. TROTOAR SERANGAN UMUM 1 MARET – MALAM
Cast :

Sanda membuat turus yang keenam.
Ia hempaskan nafasnya sebentar, kemudian ia berpaling ketempat biasanya Kinanti duduk dan memainkan biolanya.
Sepi, tak ada kinanti.
Kemudian ia ambil biolanya dan menggeseknya penuh keraguan.
Sanda tiba- tiba tersenyum, pandangan melebar, kini ada Kinanti disebelah Sanda sedang memainkan biolanya.
Kinanti tersenyum pada Sanda, Sepertinya senyu itu memberikan semangat baru pada Sanda.  Perlahan- lahan ia pejamkan matanya dan mulai menggesek biolanya, terlihat mereka bersama- sama memainkan lagu mereka.

DISSOLVE TO


13.EXT. TROTOAR SERANGAN UMUM 1 MARET – MALAM
Cast :

Gesekan biola masih terdengar jelas, ketika Sanda datang.
Tak ada Kinanti ditempat duduknya, Sanda menyeruak menuju angkringan.
Penjual angkringan memberikann titipan untuknya.
Biola, sepucuk surat dan kotak kado.
Sanda bingung, kemudian duduk ditempat biasanya.
Musik gesekan biola sanda masih terus terdengar

DISSOLVE TO


14.EXT. TROTOAR SERANGAN UMUM 1 MARET – MALAM/PAGI
Cast :

Musik gesekan biola Sanda masih terus terdengar
Perlahan- lahan lirih kemudian berhenti.
Sanda tersenyum. Ia mencoret turus yang ketujuh.
Jam tangnnya hampir menunjukkan pukul 12 malam

Ia rapikan pakaianya yang Nampak kusut, dengan tangannya di belai rambutnya yang memang masih rapi.

Ia berdiri siap menyambut kedatangan Kinanti.
Biola sudah melekat di pundaknya.

Terlihat stok shot berbagai jam yang sebentar lagi menunjukkan jam 12 malam.
Suara detikanya seperti meneror Sanda..
Tak lama berbagai jam itu riuh berbunyi dengan bunyi masing- masing.
Kinanti tak muncul.
Sanda mulai menggesek biola..

DISSOLVE TO

Selang berapa lama, Kinanti tak jua datang.
Sanda tetap teguh dalam gesekan biolanya.

DISSOLVE TO

Suasana makin sepi, hanya tinggal beberapa orang saja yang ada. Sanda mulai kelelahan, ia duduk terhenyak. Suaranya sudah muali bergetar, tangannya gemetar.

VO SANDA :
Aku akan tetap menunggu..
Akan kulantunkan lagu kita..

DISSOLVE TO



Sanda terlihat kelelahan, ia tertidur.
Penjual angkringan terlihat pulang.
Baju Sanda terlihat sudah lusuh.

DISSOLVE TO

15.EXT.LANGIT MALAM - MALAM - PAGICast :


Diatas terlihat Bulan masih bersinar, lamat- lamat bulan makin redup, kini terlihat sang surya mulai muncul.. (sunrise)terlihat garis- garis sinar matahari muncul diantara sela- sela dedaunan.
Terlihat pohon- pohon dengan dedaunan segar, setetes embun tampak menetesi daun yang lain, sebuah bunga mawar terlihat begitu indah disebuah taman. Terlihat Burung- burung kecil bermainan di ranting- ranting pohon. Mengeluarkan kicauan merdu. Pagi yang indah.
DISSOLVE TO


16.EXT. TROTOAR SERANGAN UMUM 1 MARET – PAGI
Cast :

Pagi telah datang, riuh dengan berbagai aktivitas dan lalu lalang kendaraan.
Sanda terlihat tertidur sambil memeluk biolanya.

VO SANDA :
               (Parau)
Aku akan tetap menunggu..
Akan kulantunkan lagu kita..
Mencari kebebasan seperti kupu- kupu..
Yang datang membawa janji..
Tanpa kata..

Aku akan tetap menunggumu
Dengan sebuah janji
Janji yang tulus

Terlihat seekor kupu- kupu hingga/terbang mendekati Sanda.

FADE OUT
#2009