963.*-85/“SUKARNO”
skenario : Philipus Nugroho Hari Wibowo
FADE IN :
01.EXT. PERLINTASAN KERETA API BARAT ST.LEMPUYANGAN - PAGI
Mobil motor lalu lalang dipelintasan kereta api, perlahan
terdengar suara sirene tanda kereta api akan lewat, pintu perlintasan perlahan
tertutup, mobil dan motor berhenti, beberapa motor ada yang tetap nyelonong
melewati pintu perlintasan.terdengar suara rekaman operator tentang peringatan
perlintasan kereta api.
Kereta api Eksekutif
melintas dengan kecepatan sedang, tampak penjaga pelintasan berdiri keluar dari
pos menyambut kereta api, setelah kereta api berlalu, ia masih berdiri, dari
kejauhan tampak bordiran nama Penjaga perlintasan bernama Sukarno, kamera C.U
nama Sukarno.
Muncul Credit Title
Sukarno
Dilayar bermunculan
nama Sukarno banyak sekali, sampai akhirnya nama sukarno sebagai credit Title
tertutup nama Sukarno-Sukarno yang lain, kemudian layar menjadi hitam.
02.TRADE MARK
Nama-nama pemain muncul bersamaan dengan kembalinya warna
hitam menjadi tulisan Sukarno kembali. Kemudian Blur
FADE OUT/ FADE IN
03.INT.STASIUN
LEMPUYANGAN – PAGI
Terlihat Sebuah tangan
seorang anak kecil, dekil sedang menulis sebuah nama (Sukarno) disalah satu
tembok Stasiun, tulisannya tidak bagus, ia mengejanya perlahan.
KARNO
Es.. u .. su.. k... a..
Tulisannya terhenti,
ia mencoba mengingat-ingat kelanjutannya, ia terdiam dalam kebisuan.
Sayup-sayup terdengar
suara petugas Stasiun melalui pengeras suara, diawali dengan bunyi bel stasiun
PETUGAS STASIUN
Diberitahukan kepada semua penjemput, bahwa kereta
api Ekspres malam Progo, saat ini masih berada di Purwokerto, karena ada
kerusakan lokomotif, diperkirakan pukul 10.00 WIB baru akan tiba di Stasiun
Lempuyangan. Terima kasih atas perhatiannya.
KARNO
Wah,kapan kereta ndak terlambat, terlambat
kok hobi !
Seorang wanita tua buta yang sedari tadi duduk disamping Karno menyahut cepat.
MBOK PARTI
Hus,
kalau ngomong jangan waton lhe, ndak usah sok tahu, nulis namamu sendiri
aja ndak bisa !
Karno cemberut, keki lalu mengaruk kepalanya yang tak
gatal sambil mengernyitkan dahinya
MBOK PARTI
Sudah..
sekarang diteruskan lagi nulisnya, apalagi ?
KARNO
(mengeja )
S, U, K, A..
terus apa mbok ?
MBOK PARTI
(mengeja
)
S, U, K, A,..
(agak
keras)
R
KARNO
R itu yang bagaimana to mbok ?
MBOK
PARTI
Angka satu ditambah angka dua
KARNO
Ooo….iya
lali,….R
(mengeja
)
S, U, K, A, R ee….eee….eN… terus..
terus… O, Es.. U...
Ka... a. er... en... o...
(menyebutkan dengan
lancar nama yang ditulisnya )
Sukarno
Karno tertawa kecil,
lalu membuka-buka Koran yang ada disampingnya, sayup-sayup terdengar suara
kereta datang. pada lembar Koran yang keempat sepintas ia melihat gambar iklan
Hamburger
KARNO
Hamburger
itu enak ya mbok ?
MBOK PARTI
Ya enak.., makannanya
orang kaya. (Kereta berhenti) No, itu
kereta Prameks sudah datang, ayo kita naik (sayup-sayup
terdengar petugas mengumumkan kereta Prameks sudah datang,
Karno tak menanggapi ajakan mbok Parti ia terlalu sibuk dengan
Koran-koran bekasnya.)
kereta Prameks sudah datang, ayo kita naik (sayup-sayup
terdengar petugas mengumumkan kereta Prameks sudah datang,
Karno tak menanggapi ajakan mbok Parti ia terlalu sibuk dengan
Koran-koran bekasnya.)
Banyak apa sedikit
penumpangnya lhe ?
KARNO
Lumayan.
( Karno masih asik membalik-balik Koran)
MBOK PARTI
Ayo
lhe, nanti keburu berangkat.
KARNO
Sebentar
to mbok ( Karno makin acuh, tak lama kereta berangkat
lagi)
lagi)
MBOK PARTI
No…Kereta
sudah berangkat lho…
KARNO
Biarkan
saja wes,….
MBOK PARTI
(bingung) lho kok, biarkan saja, apa kamu ndak
mau kerja.
KARNO
Ah
masih pagi, males……….
MBOK PARTI
Lhe…orang seperti kita ini ndak boleh males,
kalau kita ndak kerja, kita ndak bisa makan.
KARNO
Hari
ini aku malas kerja mbok, capek, kesel.…
MBOK PARTI
Capek
itu ya resiko lhe….kita to sama-sama capek..
KARNO
Mbok kalau mau itung-itungaan capek, aku yang
paling capek, nuntun, terus masih teriak-teriak minta belas kasihan penumpang,
lha simbok enak, cuma jalan tok…
MBOK PARTI
Tapi
kalau ndak ada aku, kamu ndak mungkin dikasih uang lhe…
KARNO
Ahh..Prek
mbok, aku ngemis sendiri, ndak usah sama wong tua wuto kaya kamu juga
bisa.
MBOK PARTI
Mbok
jangan gitu lhe, kita ini sama-sama orang susah
KARNO
Salahe
!, kok mau jadi orang buta !
MBOK PARTI
Simbok dulu tidak buta
lhe, malah bisa baca dan nulis, tapi gara-gara geger jaman Londho, mata
simbok jadi buta karena….
KARNO
(memotong dan
membanting koran) Wes Mbok..! aku bosen denger ceritamu, ndak usah
cerewet ini masih pagi, aku pergi dulu ! (Karno pergi tak jauh dari Mbok Parti,
ia bersender ditembok dekat peron masuk, sambil sesekali mengawasi Mbok Parti.)
MBOK PARTI
Lho..lhe…lhe…Karno,
mau kemana lhe..?
CUT TO
04.
INT. STASIUN LEMPUYANGAN DEPAN PERON – PAGI
Karno
duduk, sambil mengamati orang-orang yang lalu lalang di Stasiun Lempuyangan,
sesekali ia membuka-buka korannya. sambil menggaruk-garuk rambutnya.
KARNO (VO)
Mak’e memberiku nama
Sukarno, katanya supaya aku bisa jadi orang besar seperti Presiden dan Proklamator
Bung Karno, supaya aku mempunyai sifat seperti Adipati Karno dalam pewayangan
yang begitu setia pada Negara.
Mak’e, maafkan Karno,
sekarang Karno cuma jadi pengemis dikereta api dengan Mbok Parti yang buta.
Tapi Mak’e Karno berjanji akan menjadi orang yang setia.
Pandangan Karno
lagi-lagi tertuju pada iklan hamburger, seakan gambar itu begitu menariknya
untuk selalu memperhatikannya. Rasa penasarannya ia jawab dengan mencermati
setiap bentuk lekukan hamburger, jarinya yang kanan terus mengikuti setiap
lekukan hamburger, seolah-olah ia benar-benar meraba sebuah hamburger, sedang
tangan yang kiri digunakan untuk menahan/menopang dagunya, tanpa sadar, jari
tangan kirinya perlahan-lahan bergerak mendekati bibirnya, lalu seperti sudah
tahu kehendak jari itu, bibir Karno perlahan membuka menyambut jari tangan
kirinya yang perlahan mulai masuk Giginya yang mengatup membuka perlahan lalu
mulai mengigit-gigit jari itu perlahan. Semuanya begitu mengalir dan dinamis.
Tiba-tiba Karno meringis keningnya berkenyit kedua tangannya cepat memegang
perutnya yang tiba-tiba keroncongan, rasa laparnya memanggil. Dengan cepat
Karno merogoh saku celananya, dan menemukan dua keping uang ratusan, ia
celingak-celinguk, dilihatnya Mbok Parti masih duduk ditempatnya semula, ia
berdiri kemudian berjalan menghampiri Mbok Parti.
CUT
TO
05.
INT. STASIUN LEMPUYANGAN – PAGI
Mbok
Parti duduk, ia baru menyisir, rambutnya yang putih panjang tergerai, Karno
datang menghampiri.
KARNO
Mbok wetengku ngeleh, masih punya uang berapa mbok
Mbok Parti menghela
nafasnya panjang, ia meraba stagen lalu mengambil sapu tangan dan membukanya
perlahan.
MBOK PARTI
(meraba
uang logam lalu menghitungnya )Eee… ini
seribu sembilan ra…
Belum selesai Mbok
Parti berbicara, Karno cepat menyahut sapu tangan beserta uangnya, Mbok Parti
kaget, beberapa uang logam terjatuh, Karno cepat memungutnya, lalu berlari
MBOK PARTI
(berteriak memanggil)
Lhe…,Lhe…,Karno…aku juga belum makan. Hee..uangku tinggal itu tok lhe…Karno…(Mbok
pati terus berteriak dan memaki, tapi Karno sudah tak kelihatan)
Wah..dasar bocah
edan..!
CUT TO
06.
EXT. STASIUN LEMPUYANGAN – PAGI
Karno berlari keluar
dari stasiun sambil cengengesan,
kemudian menyeberang jalan dengan seenaknya, hampir saja ia tertabrak sebuah
motor, untung sipengendara dengan cekatan mengerem sepeda motor, orang-orang
disekitar berteriak histeris, Karno terus berjalan sambil cengengesan menuju
sebuah warung tenda, tak lama ia sudah keluar sambil membawa sebungkus nasi,
hari ini jalanan lumayan padat, kali ini Karno lebih hati-hati menyeberang.
CUT TO
07.
INT. STASIUN LEMPUYANGAN DEPAN PERON – PAGI
Karno berdiri
bersandar ditembok, lalu membuka bungkusan nasinya, lauknya tempe dan sayur
labu, Dibagian dalam stasiun, didekat peron masuk inilah, tempat kesukaan Karno
untuk makan atau sekedar duduk istirahat, tempat ini sangat startegis,
pandangannya luas, ia bisa mengamati siapa saja yang masuk dan keluar, bahkan
ia bisa melihat segala aktivitas yang ada didalam stasiun, kepalanya melongok
kedalam dilihatnya Mbok Parti yang baru saja selesai menyisir rambutnya, sesuap
nasi masuk kemulutnya, matanya tak lepas memandang Mbok Parti yang kini agak
kesulitan memasang konde.
Baru tangannya akan
menyuapkan nasi yang kedua kalinya, seorang anak laki-laki gemuk menutup
pandangannya keearah Mbok Parti, Karno celingak-celinguk, tapi mbok parti tetap
tak nampak, Tiba-tiba anak lak-laki gemuk itu berputar menghadap kearahnya.
Karno kaget, ternyata ia sedang makan hamburger, Karno menelan air ludahnya,
tanpa sadar mulutnya terbuka melongo, Tiba-tiba seseorang berlari melintas
didepannya, ia terburu-buru, hingga tak sengaja menyenggol tangan Karno, Nasinya jatuh berserakan.
SESEORANG
Aduh,
maaf dik saya dah ngga kuat nahan (memegangi perutnya, lalu berlari kearah
toilet)
Karno termangu sesaat
memandang nasinya yang tumpah, badannya terasa lemas, lalu ia jongkok menatap
kosong nasi yang sudah berhamburan dilantai, kedua tanganya digunakan untuk
menyangga dagunya, sesekali ia menggigit bibirnya lalu menggelengkan kepalanya,
matanya berkaca-kaca, tiba-tiba air matanya menetes. Karno meneyeka air
matanya, kemudian sorot matanya mencari anak kecil gemuk yang dilihatnya tadi,
Ternyata anak itu telah pergi, hanya Mbok Parti yang terlihat masih belum
selesai juga memasang konde rambutnya, Karno membuang nafasnya, menutp wajahnya
dengan kedua tangannya, kemudian mengusap rambutnya dengan kedua tanganya
kebelakang, sampai diatas kepala,karno menjambak rambutnya kuat-kuat, matanya
terpejam.
KARNO (VO)
Mak’e
pernah bilang, hidup ini seperti main ketoprak, kamu bisa menjadi tokoh apa
saja yang kamu sukai, tapi jangan terus-terusan menjadi tokoh yang jahat,
sesekali jadilah tokoh yang baik, agar semuanya bisa menjadi seimbang, hidup
ini butuh keseimbangan, jika sekarang kamu sedang murung dan bersedih,
segeralah ciptakan keseimbangan dalam hidupmu, jadi berbahagialah, tersenyum
dan buka matamu.
Karno tersenyum, membuka matanya pelahan, lalu senyumnya
semakin merekah. Terdengar suara kereta api memasuki stasiun, Karno bangun lalu
berlari kearah Mbok Parti
CUT TO
08.
INT. STASIUN LEMPUYANGAN – PAGI
Mbok Parti baru saja
selesai memasang kondenya, Karno datang menghampiri, terdengar suara kereta
berhenti, petugas memberikan informasi tentang kereta yang datang.
KARNO
Mbok…ayo Mbok….Prameksnya sudah datang…!
MBOK PARTI
Memangnya
ada apa lhe…
KARNO
Wes,
ayo to, nanti keburu berangkat..
Terdengar
petugas memberikan informasi kereta akan berangkat lagi
MBOK PARTI
Tapi
lhe….nanti kalau….
KARNO
Sekarang Ndak ada tapi
–tapian, katanya kita ndak boleh males, aku sudah sadar kok mbok
(langsung menggandeng
dan menarik tangan Mbok Parti, menuntun naik kegerbong kereta api, Mbok Parti
mengikuti Karno, Karno mengulurkan tangannya menuntun Mbok Parti menaiki
gerbong Kereta api)
MBOK PARTI
Syukur
lhe…Allhamdulilah, Gusti Allah itu Maha Adil.
CUT TO
09.
INT. KERETA API PRAMEKS – PAGI
Kereta api Prameks
bergerak perlahan kearah Tugu, Karno dan Mbok Parti berjalan dari bordes menuju
kursi penumpang, suara Karno nyaring penuh semangat, tangan kanannya menengadah
pada para penumpang, sementara tangan kirinya mengandeng erat tangan Mbok
Parti.
KARNO
Kasihan Pak….kasihan
bu…saya doakan semoga bapak dan ibu selamat sampai ditujuan.
Beberapa penumpang
cuek, tapi banyak juga yang memberikan uang kertas ataupun logam pada Karno,
setiap kali ada yang memberi, cepat-cepat Karno memasukkan kedalam saku
celananya, sampai distasiun tugu, kereta berhenti, mereka turun.
CUT TO
10.
INT. STASIUN TUGU– PAGI
Karno membimbing Mbok
Parti turun dari Kereta, mereka duduk dikursi tunggu yang paling pojok.
MBOK PARTI
Lho lhe..kok
kita turun diTugu, bukannya kita ikut lagi kelempuyangan, sudah dapat banyak po
lhe…
KARNO
Wah Mbok..Mbok..boro-boro
dapet duit, sepi..penumpange pelit-pelit
MBOK PARTI
Tadi kayanya banyak
yang ngasih to lhe….
KARNO
Yang ngasih seratus
perak aja ndak ada Mbok, apa lagi lima ratus atau seribu.
Tadi memang ada yang
ngasih, tapi rokok kretek murah. Apa Mbok Parti mau ngrokok..
MBOK PARTI
Ya udah ndak papa lhe…Rejeki
itu Gusti Allah yang ngatur, nanti kita ngemis lagi.
KARNO
Mbok, aku mau kebelakang dulu, setor, perutku
mules mbok, tunggu disini sebentar yo…
MBOK PARTI
Yo…makanya jangan
sering makan rejekinya orang.!
KARNO
(pura-pura merintih)
Iya mbok, aduh tambah kebelet Mbok..
MBOK PARTI
Wes sana, nanti malah
mbrojol disini.
KARNO
Iya Mbok,..(Karno
berlari menuju WC, tapi ia sempat mengejek Mbok Parti dulu dengan memaju-majukan
mulutnya.)
CUT TO
11.
INT. WC STASIUN TUGU– PAGI
Sampai didepan Wc,
Karno duduk di kursi, mengeluarkan uang dikantongnya, lalu menghitungnya. Ia
tersenyum penuh Arti.
KARNO
Dua ribu tambah empat
ribu tambah seribu delapan ratus, jadi totalnya tujuh ribu delapan ratus, wah
lumayan.Cukup…Cukup
Karno tersenyum
bahagia lalu bersiul-siul, ia mengambil selembar koran yang telah dilipatnya.
Koran yang lain ia titipkanpada penjaga WC, Lalu pergi keluar stasiun.
KARNO
Pak de titp koran
sebentar ya (Penjaga mengangguk)
Yu..hu…aku datang,…aku
datang…
CUT TO
12.
EXT. STASIUN TUGU– PAGI
Karno
berjalan keluar dari stasiun, langkahnya ringan, ia berjalan kearah malioboro.
Ia
terus bersiul-siul.
CUT TO
13.
EXT. JALAN MALIOBORO– PAGI
Karno berjalan
ditrotoar Malioboro sebelah luar, sesekali tersenyum, lipatan kertas Koran itu
sesekali diciumi,kemudian dilinting dipakai untuk meneropong jalan-jalan
sekitar malioboro. Sampai didepan Malioboro Mall Karno masuk.
CUT TO
14.
INT. MC DONAL MALIOBORO MALL–SIANG
Karno berjalan menuju
tempat pemesanan, sampai di depan pelayan ia menyerahkan kertas Koran bergambar
hamburger dan uang enam ribu rupiah. Pelayan tersenyum, kemudian tak lama
memberinya sebuah bungkusan. Lalu Karno Pergi.
CUT TO
15.
INT. STASIUN TUGU– SIANG
Mbok Parti masiih
duduk, Karno datang, tapi langkahnya ringan tak bersuara, ia tak mau Mbok Parti
tahu kedatangannya, Ia berjalan memutari Mbok Parti sambil menggerak-gerakkan
Hamburger seperti pesawat terbang, meliuk-liukkan kekanan dan kekiri, tiba-tiba
Hamburger itu masuk kemulutnya, Karno menguyah terburu-buru, mulutnya penuh
dengan hamburger, ia membuat gaya-gaya aneh untuk meledek Mbok Parti, tiga kali
gigitan hamburger itu sudah masuk kemulut semuanya. Mbok Parti mencoba
merasakan ada seseorang didekatnya, kepalanya tengak-tengok seperti sedang
merasakan sesuatu.Tiba-tiba Karno tersedak, Mbok Parti memanggil namanya, tapi
Karno diam saja,.ia berlari ke Wc
MBOK PARTI
No…Karno…apa
itu kamu lhe….Karno…no…no..jangan gojek lhe….
CUT TO
16.
INT. WC STASIUN TUGU– SIANG
Karno berlari masuk ke
Wc, penjaga Wc Kaget, ia cepat-cepat minum air keran, tak lama tersedaknya
hilang. Mendengar kereta datang Karno berlari ke tempat Mbok Parti lagi
CUT TO
17.
INT. STASIUN TUGU– SIANG
KARNO
Wah
..lega Mbok…
MBOK PARTI
Sukur..
lhe sekarang ada kereta bisnis yang kesurabaya., ayo naik, ….
mungkin
ini rejeki kita.
KARNO
Iya
Mbok, habis kebelakang badanku seger banget sudah ndak lemes lagi. Ayo
Mbok, nanti kita keduluan yang lain.
Mereka berjalan menuju
kereta api. Baru sampai di bordes, Karno ingat korannya tertinggal
KARNO
Aduh
Mbok ada yang ketinggalan tunggu sebentar yo…
MBOK PARTI
Ono
op to lhe…?
KARNO
Ga
papa, pokoknya tunggu, jangan turun ya Mbok, aku cuma sebentar kok.
Pegangan pintu, jangan kemana-mana ya Mbok…
MBOK PARTI
Iya
..iya, cepet ya lhe…
Karno lari ke WC, ia
lega korannya masih disana, dibukanya satu persatu, ia mencari gambar
hamburger, lalu ditatap lagi Koran itu sampai puas, tiba-tiba perutnya melilit,
mules. Ia segera masuk ke Wc sambil membawa gambar Hamburger. Sayup-sayup
terdengar Informasi kereta bisnis akan berangkat, karena asik dengan gambar hamburger,
ia lupa semuanya, Karno malah menirukan suara petugas kereta api.
PETUGAS KERETA API
(diawali dengan suara
musik khas kereta api) Jayabaya selatan, selesai turun penumpang persiapan
berangkat kembali.(diakhiri suara khas musik kereta api)
KARNO
(plesetan musik khas
kereta api dengan mulut) Jayabaya selatan, selesai turun penumpang, persiapan
beli hamburger kembali (suara plesetan lagi)
terdengar kepala
stasiun membunyikan peluit, tanda kereta aman berangkat.
PETUGAS KERETA API
Jayabaya
selatan, aman diberangkatkan, Priiiiit..! (kereta berjalan perlahan)
KARNO
Jayabaya selatan
Hamburger aman diberangkatkan, Prriiit
Diberangkatkan….diberang…(kaget)
hah..Mbok Parti…Mbok Parti….
(Karno kaget, ia
teringat Mbok Parti, cepet-cepet ia menyelesaikan buang air besarnya, lalu
berlari keluar,tapi kereta sudah jauh, hanya telihat buntutnya .
Karno terus
memangil-manggil Mbok Parti, ia tak perduli banyak orang memperhatikannya
Karno terus memangil
Mbok Parti sambil menangis, ia celingak-celinguk mencari disetiap tempat di
stasiun, semua orang ditanyai,tak ada yang tahu. Kemudian ia pergi ketempat
terakhir mereka bersama-sama, disitu karno duduk menangis.
KARNO
Mbok…Mbok..jangan pergi,…jangan tinggalkan Karno Mbok….Maafkan
Karno….Karno yang salah Mbok….Mbok Parti, kalau Mbok Parti pergi
Karno sama siapa…
CUT TO
18.
EXT. REL STASIUN TUGU- LEMPUYANGAN– SIANG
Karno
putus asa, ia berjalan diatas rel, mukanya pucat, pandanganya kosong kedepan,
matanya masih berkaca-kaca, bibirnya sering berucap. Memanggil nama Mbok Parti
FLASH BACK
19.
SHOT-SHOT PENDEK
Shot-shot
pendek ini menggambarkan saat-saat Karno bersama-sama dengan Mbok Parti
EXT. GERBONG-GERBONG KERETA API RUSAK – SIANG
Karno jongkok diantara
gerbong menangis, Mbok Parti menghampiri, membelai rambut Karno, lalu
menggandengnya pergi.
INT. GERBONG-GERBONG KERETA API – SIANG
Karno dan Mbok Parti mengemis digerbong
kereta api
FLASH BACK
BERAKHIR KEMBALI KE SCENE 18
Karno
berjalan, ditengah rel, ia bertemu dengan, Bendung (pengamen waria)
BENDUNG
Lhe wes mangan durung, Mbok Parti mana ?
Karno
diam, mulutnya berat untuk membuka.ia terus berjalan tanpa menoleh-noleh lagi
FLASH BACK
20.
SHOT-SHOT PENDEK
Shot-shot
pendek ini menggambarkan saat-saat Karno bersama-sama dengan Mbok Parti
EXT. GERBONG-GERBONG KERETA API RUSAK – SIANG
Mbok
Parti dan Karno menghitung hasil mengemis, mereka tersenyum bahagia
INT. GERBONG
KERETA API RUSAK – SIANG
Karno tidur didalam
gerbong, selimutnya yang terbuat dari kain spanduk tersingkap,
Mbok Parti
membetulkan, Karno terjaga tersenyum memandang Mbok Parti.
FLASH BACK BERAKHIR KEMBALI KE SCENE 18
Karno
sampai di palang pintu perlintasan kereta api, ia bertemu dengan petugas
perlintasan (pak Sukarno), ia mempercepat lagi jalannya.
CUT TO
21.
EXT/ INT. STASIUN LEMPUYANGAN– SORE
Karno mencari disetiap
sudut Stasiun Lempuyangan, tapi Mbok Parti tak ada, Karno naik kereta prameks
menuju Tugu Kembali.
CUT TO
22.
INT. GERBONG KERETA PRAMEKS - SORE
Kereta sepi hanya ada
beberapa penumpang, Karno duduk sendirian, tatapannya kosong, kereta berhenti,
Karno turun.
CUT TO
23.
INT. STASIUN TUGU - SORE
Karno
Duduk melamun, dihadapannya ada Koran-koran, ia memendam sesuatu yang dalam,
Karno menggaruk-garuk rambutnya dengan tak beraturan, kemudian menyobek-nyobek
Koran. Mukanya kusut sekali.
KARNO
(menunjuk
Koran) Ini semua gara-gara kamu…(pada gambar hamburger) kamu yang paling
bertanggung jawa terhadap ini semua…Mbok..Mbok Parti…
(dengan
gemas disobek semua Koran yang ada didepannya, diremas-remas, lalu dibanting-
banting.Karno kecapaian, ia duduk sambil memegangi kepalanya. Ditutupi mukanya
dengan kedua tangannya, matanya terpejam.
KARNO (VO)
Mak’e
maafkan Karno, Karno tak berguna, telah membuat Mbok Parti celaka. Kata Mak’e
setiap kali kita membuka mata, kita akan melihat semua keindahan, apa itu
keindahan, kebahagiaan, semuanya kini semu.
Karno
perlahan-lahan membuka mata, matanya merah dan basah, diantara jari-jarinya ia
masih bisa melihat, melihat sosok wanita renta. Ia tak percaya yang dilihatnya,
dipejamkan lagi matanya, kadua tanganya diturunkan dari wajahnya, kemudian
Karno membuka lagi matanya. Ternyata benar, ia memang melihat Mbok Parti yang
sedang duduk dikursi tunggu. Karno berlari dan memangilnya
KARNO
Mbok…Mbok…Mbok Parti… Mbok Parti…
Karno
memeluk erat Mbok Parti, sambil menangis haru.
KARNO
Mbok maafkan Karno…Maafkan Karno Mbok….jangan
pergi lagi Mbok…
Maafkan
Karno…(Mbok Parti bingung, kemudian balas memeluknya erat)
MBOK PARTI
Mbok ndak keman-mana kok…Sudah-sudah lhe…malu
sama orang..
KARNO
Karno
yang salah Mbok, ninggal Mbok Parti sendiri dikereta api..Simbok tadi
kemana, karno cari dimana-mana ndak ketemu.
MBOK PARTI
Ooo..tadi
Simbok ketemu pegawai kereta langganan pijit simbok, terus minta pijit, itu
rumahnya didepan stasiun.
KARNO
Jangan
pergi lagi Mbok…
MBOK PARTI
Iya..iya..Mbok ndak
akan pergi lagi, kamu belum makan to
(Karno menggeleng) Ayo sekarang makan dulu, tadi simbok dapat rejeki, mijit.
Kamu pengen makan hamburger to, ayo kita beli
Simbok mengeluarkan
uang dua puluh ribuan, dada karno semakin sesak, tangisnya makin jadi,
pelukannya makin erat.
KARNO
Maafkan
Karno Mbok,…..
FADE OUT
Nglembur, yogyakarta 12 Oktober 05